Suasanaclub malam dengan pengunjungnya yang asyik menari setahun setelah pandemi Covid19 merebak di Wuhan Hubei China Kehidupan malam di Wuhan kembali menggeliat setelah kota itu berhasil mengatasi penyebaran Covid19 dan mencabut lockdown sejak tujuh bulan lalu Foto REUTERSAly Song - 69480 - foto 0 - okezone Foto
Kejayaan Ternate sebagai salah satu bandar niaga terkemuka di wilayah Timur Nusantara telah membawa perubahan besar bagi sebagian rakyatnya. Di bawah pimpinan Sida Arif Malamo 1322-1331, Ternate menjadi pintu masuk utama perniagaan Maluku, mengungguli saudaranya, Tidore. Para pedagang dari Cina, Arab, dan Gujarat pun berlomba menarik hati rakyat di daerah penghasil cengkih raja cengkih kualitas terbaik itu untuk menjalin hubungan dagang dengan negeri mereka. Di tengah aktivitas niaga tersebut, ajaran agama Islam yang dibawa pedagang Arab mulai dikenal rakyat Ternate. Keinginan untuk memperdalamnya pun mulai dirasakan sebagian dari mereka, terutama yang sering bersinggungan dengan orang-orang Arab itu. Namun hingga pertengahan abad ke-15, proses Islamisasi di sana belum sepenuhnya dapat diterima rakyat Ternate. Tidak adanya dukungan dari para penguasa membuat Islam sulit berkembang kala itu. Barulah pada masa pemerintahan Marhum 1431-1486, di akhir kekuasaannya, ajaran Islam mulai mendapat tempat dan diterima banyak penguasa Ternate. Perkembangannya saat itu cukup intens. Bahkan, menurut M. Adnan Amal dalam Kepulauan Rempah-rempah Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950, Marhum membawa Islam ke lingkungan terdalam istana. “Putra Marhum, Zainal Abidin, memperoleh didikan Islam sejak kanak-kanak hingga dewasa di bawah bimbingan juru dakwah terkenal, Datu Maulana Husein, yang dapat dianggap sebagai pembawa Islam ke Maluku, khususnya ke Ternate,” ungkap Adnan. Juru Dakwah dari Gresik Menurut Mundzirin Yusuf dalam Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, Datu Maulana Husein berasal dari Minangkabau. Dia datang ke Ternate pada 1465 sebagai pedagang dan juru dakwah dari Gresik. Datu Maulana Husein berhasil menjalin hubungan persahabatan dengan Marhum. Berkat itu, dia mampu menyebarkan ajaran Islam di lingkungan istana Ternate. “Dia pandai membaca Al-Qur’an dan suaranya amat merdu. Hampir setiap malam dia membaca kitab suci itu dengan tilawah yang baik dan menarik pribumi Ternate. Akibatnya, banyak pribumi Ternate datang ke rumahnya sekedar mendengar tilawah Al-Qur’an, dan jumlahnya semakin membengkak dari hari ke hari,” kata Adnan. Dengan cara tersebut Maulana Husein mampu menarik minat rakyat Ternate untuk mengenal Islam. Di antara mereka juga banyak yang meminta diajarkan cara membaca Al-Qur’an. Di kediamannya, Maulana Husein lalu membuka pengajian dan sekolah untuk mengajarkan ajaran Islam secara lebih dalam kepada siapapun yang ingin mempelajarinya. Masyarakat pun berbondong-bondong mendatangi Maulana Husein untuk menjadi seorang muslim. Di lingkungan istana, setelah berhasil mengislamkan Marhum, Maulana Husein memberikan pengajaran Islam kepada seluruh keluarga istana dan pejabat istana. Dia mengajarkan tata cara shalat, membaca Al-Qur’an, dan ajaran Islam lainnya. Raja juga memerintahkan semua orang untuk memeluk Islam. Menurut Adnan, Marhum menjadi raja pertama Ternate yang dimakamkan secara Islam. Murid Sunan Giri Zainal Abidin meneruskan takhta Ternate setelah ayahnya, Marhum, wafat pada 1486. Dia ditetapkan sebagai sultan pertama negeri tersebut. Di bawah pemerintahannya, Islam menjadi agama resmi kerajaan Ternate. Zainal Abidin melakukan perubahan-perubahan besar di Ternate, di antaranya gelar Kolano yang digunakan raja berubah menjadi Sultan; Ternate secara resmi menjadi kesultanan; mempertegas kedudukan agama Islam di pemerintahan; dan membentuk Lembaga Jolebe yang bertugas membantu tugas harian Sultan di bidang agama jolebe berjubah putih dan pemerintahan jolebe berjubah hitam. “Perubahan struktur dan kelembagaan Kesultanan Ternate telah membawa pengaruh besar terhadap kerajaan-kerajaan lainnya di Maluku. Kerajaan-kerajaan seperti Tidore dan Bacan, akhirnya juga terpengaruh dan menerapkan struktur dan kelembagaan kerajaannya mengikuti struktur dan kelembagaan baru yang diintroduksi Ternate,” tulis Adnan. Baca juga Akhir Tragis Sultan Ternate di Tangan Portugis Dasar pendidikan agama yang diperoleh Zainal Abidin selain berasal dari gurunya, Datu Maulana Husein, juga berasal dari salah seorang Wali Songo, yakni Sunan Giri. Pada 1495, dengan didampingi Maulana Husein, Zainal pergi ke Gresik untuk memperdalam Islam di madrasah milik Sunan Giri. Menjadi murid seorang Wali Songo memang menjadi cita-cita Zainal Abidin sejak remaja. Berkat cerita yang selalu disampaikan gurunya, dia selalu membayangkan sosok para penyebar ajaran Islam di tanah Jawa tersebut. Zanal Abidin menjadi satu-satunya sultan asal Maluku yang menimba ilmu dari seorang Wali Songo. Di sekolah teman-temannya memberi nama kecil untuk Zainal Abidin, yakni Sultan Bualawa Sultan Cengkih. Dikisahkan De Graaf dan TH. Pigeaud dalam Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa, Zainal Abidin dikenal handal dalam berpedang. Pernah suatu hari, dia bertemu seorang pemuda yang mengamuk dan hendak menyerang Sunan Giri. Dengan sigap, Zainal Abidin mencabut pedangnya dan dengan satu tebasan membelah kepala orang tersebut. De Graaf juga menyebut ada kisah yang menyebut keahilan berpedangnya dapat membelah sebuah batu karang. Selama di Giri, Zainal Abidin menjalin hubungan baik dengan penguasa dan orang-orang berpengaruh lainnya. Ketika hendak pulang ke tanah airnya, dia mengajak sejumlah ahli agama ke Ternate untuk mengajarkan agama dan budaya Islam. Satu yang cukup terkenal di antara mereka adalah Tuhubahahul. Para ulama tersebut diberi tugas sebagai guru agama, mubaligh, dan imam di Kesultanan Ternate. Pada 1500, Zainal Abidin wafat. Dia digantikan oleh Bayanullah, yang di kalangan orang Barat dikenal dengan nama Sultan Boleif atau Abu Lais. Pada masa pemerintahannya, aturan-aturan yang bertujuan memantapkan syairat Islam di segala segi kehidupan masyarakat Ternate dibuat. Dan para pelanggar aturan tersebut akan diganjar hukum berat. Baca juga Islamisasi Minangkabau Beberapa peraturan yang dibuat Bayanullah, di antaranya pembatasan poligami, larangan pergundikan, pemangkasan biaya pernikahan yang berlebihan, dan peraturan berpakaian bagi perempuan. Peraturan lain yang dikeluarkan untuk mempertegas kedudukan Islam adalah kewajiban memeluk agama Islam bagi semua rakyat Ternate. “Setelah Zainal Abidin, Bayanullah dapat dipandang sebagai tokoh paling berjasa dalam penyebaran agama Islam, khususnya di wilayah Kesultanan Ternate. Di samping itu, Bayanullah merupakan sultan yang paling signifikan jasanya dalam implementasi prinsip-prinsip Islam ke dalam struktur dan lembaga-lembaga Kesultanan Ternate. Dia juga sukses mengeluarkan rakyatnya dari politeisme ke moniteisme Islam,” ungkap Adnan.
Manado TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini ada Doa Islam, 7 amalan Nabi Daud AS. 7 Amalan Nabi Daud AS ini termasuk juga Puasa dan Salat Malam. Dalam Islam, Nabi Daud dikenal sebagai salah satu nabi
- Kerajaan Ternate adalah kerajaan Islam di Maluku yang masih berdiri hingga saat ini. Ketika didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada 1257 M, kesultanan yang dulunya bernama Kerajaan Gapi ini belum bercorak Islam. Agama Islam mulai menyebar di Ternate pada abad ke-14 dan keluarga kerajaan baru memeluk Islam pada masa pemerintahan Raja Marhum 1432-1486 M.Dalam perkembangannya, Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan ketika diperintah oleh Sultan Baabullah 1570-1583 M. Selain berhasil memperluas wilayah kekuasaan kerajaan, memperkuat angkatan militer, dan memajukan perdagangan, Sultan Baabullah juga gigih melakukan perlawanan terhadap Portugis. Meski sempat jatuh ke tangan VOC, Kerajaan Ternate masih ada hingga saat Ternate sekarang bernama Sultan Hidayatullah Syah bin Mudaffar Syah, yang dinobatkan pada 18 Desember 2021. Baca juga Raja-Raja Kerajaan Ternate Sejarah singkat Kerajaan Ternate Sejarah berdirinya Kerajaan Ternate bermula dari keberadaan empat kampung yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala marga atau disebut Momole. Empat kampung tersebut kemudian sepakat membentuk kerajaan, tetapi kala itu raja dan rakyatnya belum diketahui agamanya. Sejak zaman dahulu, Ternate dikenal sebagai penghasil rempah-rempah, sehingga penduduknya telah berhubungan dengan para pedagang dari Arab, Melayu, ataupun China.
Malamke-27 Ramadan di Kota Ternate selalu ramai dengan tradisi bakar obor, atau oleh masyarakat Maluku Utara, khususnya di Kota Ternate menyebutnya malam ela-ela. Kamis (28/4) malam, di Kota Ternate, perayaan tradisi tahunan yang bertepatan pada malam 27 Ramadan tersebut dipusatkan di Kedaton Kesultanan Ternate.
Ilustrasi transaksi prostitusi. Foto ShutterstockMenjelang sahur, di salah satu lorong di Bastiong Talangame, Ternate, Maluku Utara, tampak dua perempuan duduk disinari lampu jalan seadanya, menunggu sambil menawarkan jasa mereka."Di sini Rp 150 ribu. Short time. Itu sekaligus dengan biaya kamar," tutur Bella bukan nama sebenarnya, salah satu perempuan, sembari menunjuk salah satu kamar di lantai dua kos-kosan, yang tak jauh dari lokasinya 12/5 cermat mencoba menelusuri cerita mereka dengan hadir di tengah dua wanita itu. Bella mulai mengajak. “Kemampuan duit berapa?” tanya Bella."Saya kasih Rp 120 ribu sudah. Itu so sudah murah itu. Dari pada ngana kamu dapat yang harga Rp200 ribu-Rp300 ribu," tutur Bella merinci, tarif kamar untuk sekali short time Rp 25 ribu. Sedangkan sisanya masuk ke kantongnya. Di lokasi ini, tidak ada muncikari atau germo. Harga yang dipatok bervariasi. "Paling mahal itu Rp 300 ribu," berujar agar berhati-hati dalam memilih pasangan kencan. Sebab, sudah ada beberapa yang diduga terjangkit penyakit menular seperti HIV-AIDS. Bella mengaku, akan menyiapkan alat kontrasepsi berupa kondom, jika pelanggan membutuhkan. "Jadi santai saja nyong panggilan untuk pria remaja di Ternate," ucap lalu, Pemerintah Kota Ternate telah mengeluarkan imbauan terkait aktivitas selama Ramadan. Selain menutup aktivitas pengelolaan rumah makan pada siang hari, juga menutup tempat hiburan malam selama dugaan praktik prostitusi masih bebas. Salah seorang warga setempat berinisial SF, kepada cermat, mengatakan praktik prostitusi di tempat tersebut tidak ada perantara. Segala bentuk tawar-menawar hingga berujung sepakat berlangsung di tempat. Termasuk kata dia, para PSK di sini nekat beroperasi di siang hari. Namun, jejak mereka sulit terlihat. Selain dilakukan secara sembunyi-sembunyi, penginapan atau kos-kosan tempat mereka 'melampiaskan hasrat' berdempetan dengan rumah warga. Dari amatan, nyaris sulit dipetakan, mana wisma, penginapan, kos-kosan, dan rumah warga. Saat malam hari, kehadiran para pekerja seks baru nampak sekitar pukul WIT. "Dorang/mereka PSK baru pulang menjelang salat subuh," ujar PSK Foto Helmi Afandi/kumparanTerjepit Kebutuhan EkonomiMalam itu, sekitar 6 perempuan duduk berjejer di pojok kiri emperan rumah tokoh, yang tak jauh dari lokasi salah satu Bank Unit Bastiong, Ternate Selatan. Beberapa di antaranya mondar-mandir menyapa pengendara roda dua yang melintas. Cermat mengajak salah satunya bukan nama sebenarnya terlebih dahulu membuka harga. "Sekali shot time Rp 250 ribu. Itu sekaligus dengan biaya kamar, tarifnya Rp 25 ribu," tutur perempuan yang mengaku tinggal di Kelurahan Toboko, Ternate Selatan yang dipatok Moni sedikit lebih mahal dibanding yang lain. Menyentil perbedaan harga itu, Moni bilang, ini soal usia. "Yang so sudah tua-tua itu memang Rp 100ribu," tutur perempuan yang mengaku baru berusia 25 tahun bilang, dalam beraktivitas, pemilik penginapan bekerjasama dengan mereka. Rata-rata pemilik penginapan berasal dari luar Maluku Utara. "Kamar memang disiapkan untuk torang kami begitu berhubungan," tutur berbincang, jemari kanan dari janda anak dua ini, tak berhenti mengapit rokok. Ia mengaku canggung kalau bercerita tanpa mengisap rokoknya."Saya begini jadi PSK karena saat suami saya kerja di Sanana, ternyata nikah di sana. Torang dua kami berdua sudah berpisah sejak 1 tahun lalu. Jadi saya stres," tutur Moni, mengaku terbebani dengan kebutuhan ekonomi serta dua anaknya yang masih kecil. "Anak-anak juga pe punya kemauan banyak sekali. Jadi terpaksa saya kerja begini," terjun di dunia hitam, tak membuat Moni merasa risih. Semua ia sembunyikan dari anak dan keluarganya. Terutama kedua orang tua."Ada yang kenal biasa tegur, 'ngana kamu bikin apa di sini', saya cuma bilang tunggu teman. Makanya saya agak lat larut malam baru keluar," di Bulan Ramadan tak membuat dirinya khawatir. Sebab tidak ada larangan dari siapapun. "Pernah sih dilarang sama pak RT, tapi setelah itu dibiarkan," ungkapnya.“Sudah, itu ngoni kalian punya rejeki. Mencari sudah, tapi jangan buat keributan," tuturnya, menirukan pak prostitusi. Foto Basith Subastian/kumparanMoni bilang, di penginapan tidak hanya rekan-rekannya, tetapi ada juga perempuan dari luar. Bahkan kedok mereka disiasati dengan mengenakan hijab. "Dorang mereka pake jilbab. Cadar. Tutup muka wajah. Datang sendiri naik motor. Masuk di dalam kamar, so ada laki-laki di dalam. Saya tahu semua itu," tengah perbincangan, Moni tiba-tiba melompat dari bangku, lalu membungkuk dan mengambil secarik kertas warna hijau. Dikiranya duit pecahan Rp 20 ribu. "Ternyata karcis pas masuk pelabuhan, hehe," Moni 2 jam menunggu, Moni mengaku belum ada satu pun pria yang datang menyapa. Moni bilang, di setiap Ramadan, jumlah pelanggan berkurang. Berbeda dengan hari biasa. "Kalau hari biasa satu malam bisa dapat Rp 500 ribu, dipotong biaya kamar. Tapi kalau pelanggan minta kurang, paling ya Rp 225 ribu. Jadi Rp 200 ribu saya punya, Rp 25 ribu untuk kamar," bilang, di lokasi ini tidak ada muncikari, germo, atau oknum-oknum tertentu yang bertugas membekingi aktivitas mereka. "Semua inisiatif dari torang kami sendiri," tak dapat memastikan berapa angka pasti jumlah PSK yang beroperasi di wilayah terpadat ini, namun ia memperkirakan di atas belasan orang. "Rata-rata dari Bitung, Manado, Jawa, dan Ternate sini sudah. Tapi itu campuran juga," Olis Editor Faris Bobero
Dalamkehidupan masyarakat Ternate, bila ada salah satu warga masyarakat yang meninggal dunia, biasanya dikabarkan dari mulut ke mulut kepada keluarga, saudara dan kerabat. yaitu pada sore hari adalah Tahlilan Dina Lamo dan pada malam hari dilaksanakan tahlilan biasa seperti di malam sebelum pada Dina ke-1, Dina ke-3 dan Dina ke-5
Pihaknyamengerahkan 131 personel gabungan, dari Basarnas Ternate, Vertical Rescue Indonesia dan Polres Ternate. Baca juga: Penjelasan Pawang Buaya Danua Tolire Ternate, Buaya Sempat Menghampiri, Tapi Tidak Jasad Korban. "Personel-personel itu kita kerahkan untuk melakukan pencarian korban, "ungkapnya, Kamis (4/8/2022).
tradisi malam ela-ela merupakan ciri khas umat muslim yang berlaku di ternate sejak ratusan tahun silam dan tradisi dalam setiap menyambut malam lailatul qadar yang disebut ela-ela biasanya digelar pada malam 27 ramadhan, puncak pelaksanaan usai shalat magrib dan dilanjutkan usai shalat tarawih," kata kabid adat se atorang dinas kebudayaan kota
KBRN Ternate : Hari keempat Pelaksanaan Kegiatan Perkemahan Madrasah se-Maluku Utara yang dilaksanakan Gudep Babullah Dewan Racana Pandega Djafar Sadik dan Siti Nursafa Pangkalan IAIN Ternate masih melaksanakan berbagai kegiatan di Bumi Perkemahan Pusdiklatcab Legu Gam Gambesi Ternate. Kegiatan Perkemahan
BPKKBDKOTA TERNATE di 19.18 Tidak ada di tempat tinggal sekitarnya yang bersifat sosial kemasyarakatan, seperti gotong royong, ronda malam, rapat RT, arisan, pengajian, kegiatan PKK, kegiatan kesenian, olah raga dan sebagainya. Adalah keluarga yang mempunyai anak balita yang berumur 1-
KehidupanMalam di Ternate 1. Inul Vizta Family KTV 1 Bar Karaoke 2. Kie Raha Lounge & BarFoto: Peserta Latsar Kab.Pulau Taliabu Ternate,- Rutinitas peserta latsar di hari minggu adalah olah raga dan kegiatan sosial, kewajiban yang harus di lakoni dan berlaku bagi semua peserta tanpa terkecuali Peserta latsar yang terbagi di tiga (3) tempat, secara terpisah ini memiliki agenda masing - masing, peserta latsar yang berada di asrama haji ngade memilih senam begitu juga peserta yang Kehidupanmalam tidak hanya terjadi di kota-kota besar. Di kota berkembang yang masih berusia belasan tahun seperti Depok, kehidupan malam juga menjadi trend dan kebiasaan. Jarum jam menunjuk ke angka 00:30 WIB, Minggu (26/3). Puluhan motor yang didominasi pengendara remaja keluar dari Taman Merdeka Kecamatan Sukmajaya. Mereka terpaksa keluar mKv8q.