Cerpenterawal di tanah air, muncul dalam majalah Pengasuh (4 Februari 1920) hasil karya Nor Ibrahim Madrasi dengan judulnya "Kecelakaan Pemalas". Genre kesusasteraan yang tertua ini popular dan diminati ramal. Genre cerpen telah melalui tahap perkembangan dan perubahan yang menarik dalam tempoh lebih lapan dekad usianya.

Salam sobat semua. Kali ini Blog Download Software gratis akan mencoba membahas tema Cerpen. Cerpen adalah kependekan dari Cerita Pendek. Cerpen terbagi-bagi lagi menjadi beberapa tema salah satunya adalah Cerpen Cinta Tanah Air. Biasanya Cerpen cinta tanah air di buat sebagai dedikasi kita sebagai warganegara Indonesia yang mencintai tanah air kita yaitu Indonesia. Memang sebagai warga negara indonesia yang menunjung tinggal nilai - nilai kebangsaan sudah selayaknya kita mengisi hari-hari dengan sesuatu yang bermanfat bukan???. Jangan sampai kita menodai jerih payah hasil perjuangan para pejuang sebelum kita. Nah salah satu bentuk langkah positif dalam mengisi kemerdekaan yang kita rasakan adalah salahsatunya dengan membuat cerpen Cinta tanah air, banyak manfaat dengan membuat cerpen bertemakan tanah air, salah satunya untuk menyemangati diri sendiri ,ataupun orang yang membaca cerpen kita,dan yang paling penting adalah melatih kita dalam hal menulis betul gk???.. Baiklah berikut ini ada beberapa Kumpulan Cerpen cinta tanah air , semoga bisa menjadi bahan referensi bagi sobat yang ingin membaca atapun bagi yang mencari untuk tugas menulis Contoh Cerpen Cinta Tanah Air Kumpulan Contoh Cerpen Cinta Tanah Air - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Conton Cerpen cinta tanah air versi 1 Saya melangkahkan kaki ke sebuah tempat yaitu Anand Krishna Centre di tengah hiruk pikuk jalan Sunset Road yang penuh dengan modernisasi,sebuah pengalaman hidup karena telah mengikuti pembekalan dari Jurnalistik SHINDU belum lama ini. Tampak berbagai macam patung Dewa,arca Budha,patung Bunda Maria dan hiasan lampion. Sebenarnya tempat apakah ini? Sebuah perasaan berkecamuk dalam diri,sepertinya pergi ke sebuah tempat dengan nuansa perdamaian yang menerima segala perbedaan. “Rima mengapa kamu diam saja di pintu? Yuk masuk, kita lihat apa yang ada di dalam”,ajak Bli Wayan Suardi pemimpin tim berkunjung siang ini. “Oh, Nggih Bli. Ini Rima lagi lihat-lihat. Tempatnya bagus,bersih dan tenang. Baru melihat dari luar saja sudah membuat hati Rima tentram Bli!” jawab saya penuh semangat. Segera saya memasuki tempat indah ini. Wah, tempat yang sungguh luar biasa. Terdapat patung,arca,gambar tokoh-tokoh dari penjuru agama dan lambang dari semua agama di dinding. Dari agama Hindu,Islam,Nasrani,Budha,dan agama yang dianut di negeri Yahudi. Semuanya tertempel di dinding tepi altar dengan tampak belakang sebuah kain berwarna ganda, bendera kita Sang Merah Putih. Begitu melihatnya sungguh merasa bersemangat teringat cerita Sejarah yang diceritakan guru minggu lalu. “Yu,kamu membawa brosur? Boleh saya lihat?” tanya saya pada salah satu peserta. “Oh ya kak Rima, ini ada penjelasan dari panitianya juga”,ujarnya penuh senyum. Rupanya ini adalah tempat untuk membangkitkan rasa nasionalisme,memupuk rasa persatuan,cinta kasih,menghargai perbedaan agama,memperdalam agama dan kepercayaan masing-masing insan,sekaligus terapi penyembuhan untuk menyelaraskan jiwa dengan alam semesta, sehingga dapat mengembangkan potensi dalam diri yang terpendam. Sungguh hal yang membuat diri saya heran sekaligus takjub,hal yang jarang sekali terdengar di negeri ini. “ Seandainya semua generasi muda Indonesia, kalangan pemimpin yang sewenang-wenang pergi ke tempat ini maka Indonesia akan benar-benar bangkit! Ya, jika ada 100 tempat serupa kemudian semua mendapat pelatihan jadi negeri kita pasti damai”,bisik saya pelan. “ Ada apa kak? Bicara sama siapa?” tanya Ayu yang duduk di sampingku. Saya hanya menggeleng sambil tersenyum penuh arti. “Salam Indonesia!”seru Mbak Debby yang menjadi instruktur di AKC ini dengan semangat. “Loh teman-teman kok diam? Kalau saya dan kawan-kawan disini mengucapkan Salam Indonesia jawab dengan salam yang sama,karena kita semua adalah orang Indonesia”,tambahnya lagi. “Salam Indonesia!” “Salam Indonesia!” jawab kami kompak. Mbak Debby menjelaskan mengenai tempat ini yang sempat saya baca di brosur. Ternyata tempat ini boleh dikunjungi oleh siapa saja,tidak memandang latar belakang baik agama, suku maupun ras yang berbeda satu dengan yang lainnya. Hal yang terkadang sukar diterima oleh beberapa kalangan di Indonesia sekarang. “Baik teman-teman disini apakah ada pertanyaan mengenai tempat ini?”tanya Mbak Debby. Tak urung lagi saya pun segera mengangkat tangan, “Om Swastyastu, perkenalkan saya Rima. Ada yang ingin saya tanyakan mengenai patung,arca dan gambar dari seluruh kalangan agama ini maksudnya apa? Terimakasih atas penjelasannya, Om Santih,Santih,Santih Om ” “Om Swastyastu, baiklah Rima, mungkin saya dapat sedikit terangkan bahwa patung,arca,gambar dan lambang suci tiap agama disini berarti untuk mengingatkan bahwa kita makhluk ciptaan Tuhan dan mempunyai derajat sama di mata Beliau. Menghormati simbol-simbol. Contohnya dari patung Dewi Saraswati yang melambangkan ilmu pengetahuan,jadi kita dapat belajar terus menerus selagi masanya. Gambar itu adalah beberapa dari pemuka agama atau guru besar. Ada Yesus Kristus,Sidharta Gautama,Sai Baba dan yang lain. Semua perbedaan sungguh indah apabila tumbuh dalam satu harmoni bukan? Dunia sungguh damai bila hal itu dapat diwujudkan,sebagai generasi muda wajiblah mengamalkan rasa cinta agama,cinta tanah air,cinta sesama,cinta alam semesta”, kata Mbak Debby panjang lebar. Panitia memberi pengarahan bahwa kita akan pergi ke sebuah tempat yang bernama Secret Garden,sesuai tempatnya yang artinya rahasia. Konon akan mendapat bisikan hingga relung jiwa. Kemudian kami semua disuruh berdiri menghadap altar dengan bendera kebangsaan. “Mari berdiri sambil menghormat ke bendera, karena hari ini kita merayakan Hari Kebangkitan Nasional. Mari menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk memperingatinya. Tapi harus kompak penuh semangat.” “ Baik!!!” sahut kami dengan lantang. Indonesia Tanah Airku, tanah tumpah darahku Disanalah aku berdiri jadi pandu ibuku Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku Marilah kita berseru Indonesia bersatu Hiduplah tanahku hiduplah negeriku, bangsaku rakyatku semuanya Bangunlah jiwanya,bangunlah badannya untuk Indonesia Raya Indonesia Raya merdeka merdeka, tanahku negeriku yang kucinta Indonesia Raya merdeka merdeka hiduplah Indonesia Raya Indonesia Raya merdeka merdeka, tanahku negeriku yang kucinta Indonesia Raya merdeka-merdeka HIDUPLAH INDONESIA RAYA Lagu yang sungguh luar biasa, teringat dengan cerita perjuangan pahlawan hingga mengorbankan nyawa. Lagu perjuangan yang mungkin saja bukan salah satu lagu favorit remaja,bukan lagu anak band yang sedang menjadi trend. Setidaknya detik ini saya belajar. Belajar untuk menghargai jasa pahlawan kita, meskipun dengan cara berdiri 1 jam untuk upacara setiap Senin,menghapal Pembukaan UUD Negara RI 1945 yang belum juga saya kuasai, bahkan berbagai cara sederhana yang dapat kita lakukan sebagai anak bangsa. SECRET GARDEN “Wah , bagus tempatnya Bli Wayan! Maklum saya dari desa baru pertama kali ke kota sikapnya kampungan begini. Untung saja ikut acara ini, benar-benar pengalaman yang bermanfaat untuk saya, Bli!” ajak saya sambil tertawa. Sedangkan Bli Wayan tersenyum mengamati tingkah laku saya layaknya anak kecil mendapat sebatang permen. Sebelum masuk harus membunyikan bel seperti kuil di India. Taman itu cukup luas dikelilingi tanaman dan gemericik air kolam ditambah lagi lonceng angin yang berbunyi saat angin berhembus. Kami melepaskan alas kaki dan duduk beralas tikar bambu. Terlihat sebuah pratima Dewi Durgha bertangan sepuluh yang menginjak kerbau melambangkan mengalahkan sifat keraksasaan/hewani dan memunculkan sifat manusiawi dalam diri manusia. Ada kutipan dari berbagai kitab suci seluruh agama di dunia. Menginginkan hal sama yaitu perdamaian namun bahasanya saja berbeda. Mbak Putu memberi pengarahan untuk menegakkan badan sambil menenangkan diri, untuk bermeditasi. Gemericik air kolam, suara lonceng angin dan angin berhembus sepoi menambah khusuknya meditasi. Rasa lelah bahkan berbagai masalah lenyap dengan sejuknya hati. Tapi sepertinya saya mendapat bisikan rahasia dari alam semesta bahwa saya bersama seluruh generasi muda, harus mulai bergerak untuk berbuat sesuatu bagi bangsa ini. Mengajegkan Bali. Memperbaiki jiwa-jiwa yang telah tertarik ke dalam pusaran globalisasi. Menghapus citra Indonesia yang sarat dengan terorisme, pertengkaran, kemudian meningkatkan kedisplinan dan menghargai antar sesama dan agama. Usai meditasi dan keluarnya kami dari Secret Garden adalah akhir perjalanan seseorang dari pedalaman seperti saya. Namun perjalanan sesungguhnya baru saja dimulai ditandai dengan lajunya bus menuju tempat nan jauh di sana. Mungkin ini adalah sebuah mimpi,esok akan terbangun untuk melakukan sesuatu untuk Indonesia ini, mewujudkan rasa nasionalisme dari hati sanubari. Untuk Bali,Indonesia dan Bumi ini, sungguh saya akan datang lagi … sumber Contoh Cerpen Cinta Tanah Air Versi 2 Cintailah Tanah Air KitaOleh Ramadhana Kurnia Teng … teng … Waktu istirahat telah habis. Puluhan murid berhamburan dari kantin untuk kembali ke kelas mereka, ada juga yang dari masjid setelah melaksanakan ibadah sunnah sholat dhuha. Empat sekawan; Alisia, Ashley, Danial, dan Dakota keluar dari masjid dengan lesu. Alisia dan Ashley pergi menuju loker untuk menyimpan mukena mereka, diikuti Danial dan Dakota. “Setelah ini PKn, membosankan!” gerutu Ashley sambil mengeluarkan kunci loker dari sakunya lalu membuka loker. “Pelajarannya sudah membosankan, tambah lagi gurunya gak pernah senyum. Dari dulu cuma bahas buku paket lalu kerjain lima puluh soal, gak pernah berubah!” tambah Alisia sambil melemparkan mukena ke dalam loker dengan malas. “Tapi dia baik, lho! Nilai ulanganku cuma 86 tapi di raportku bisa jadi 92,” kekeh Dakota. “Mungkin dia jatuh cinta padamu,” jawab Ashley dengan sinis, ia mengunci loker sambil memutar bola matanya. “Bukan urusanku! Yang penting nilai raportku bagus, itu saja,” Dakota membuang muka. Danial hanya diam, tapi dari ekspresinya tentu saja dia setuju dengan ketiga sohibnya. “Aku mau jajan dulu aja!” Alisia berjalan menuju kantin, ketiga sobatnya mengikuti. Selesai jajan, mereka bertiga menuju ke kelas. Bu Guru belum datang, teman-teman mereka asyik bermain kartu UNO. “Assalamu’alaikum …,” sapa seorang laki-laki muda yang tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu. Semua anak berhambur menuju meja masing-masing. Ria segera membersihkan kartu UNO-nya dan menyembunyikannya di laci. Danial dan Dakota sibuk membenahi tali sepatu mereka yang diikatkan oleh Alisia dan Ashley sebagai pembalasan keusilan mereka selama ini. “Wa’alaikumussalam …,” jawab anak-anak sama sekali tak serentak. “Perkenalkan, nama saya Fauzi Abu Bakar, kalian bisa panggil saya Pak Fauzi. Saya akan menjadi guru PKn kalian mulai dari sekarang. Sebelum kita memulai pelajaran, coba kalian perkenalkan diri kalian satu persatu,” kata Pak Fauzi. Murid-murid saling berpandangan, tidak ada satupun yang mau pertama memperkenalkan diri. “Mulai dari yang paling depan saja,” sambung Pak Fauzi sambil tersenyum dan menunjuk meja Lutfi. Luthfi menggaruk-garuk kepalanya dan berdiri dengan sangat lambat. “Nama saya Luthfi Raditya Haryadi, biasa dipanggil Luthfi,” kata Luthfi. Semua anak-anak bergiliran memperkenalkan diri satu-persatu. “Baiklah, karena sudah perkenalan, mari kita mulai pelajaran. Hmm, sampai bab berapa pelajarannya, mbak mas?” tanya Pak Fauzi. Semua murid berpandangan. “Enggak tahu, Pak. Gurunya aja ngajar gak jelas,” celetuk Dakota sambil menguap lebar. “Loncat sana loncat sini, sama sekali nggak kayak katak.” “Baiklah, karena kalian tampaknya tidak semangat, saya akan cerita,” Pak Fauzi memutuskan sambil tersenyum. Semua anak meletakkan wajah mereka di meja. Bu Guru PKn yang dulu bila sudah memutuskan untuk bercerita’, maka itu adalah bencana bagi anak-anak karena anak-anak yang ngantuk disuruh menebak kelanjutan ceritanya yang sama sekali unpredictable dan gak seru. “Kisah ini kisah nyata yang dialami oleh saudara sepupu saya, namanya Kak Nayyif. Dia seorang sangat cerdas di sekolahnya, terutama dalam pelajaran math dan science. Setelah lulus SMA, ia dibiayai oleh pemerintah untuk sekolah di luar negeri dengan ikatan dinas. Iapun berangkat ke sebuah universitas di Washington dan bersekolah di sana. Di sana ia sakit, lalu ia periksa kepada seorang dokter dan ia positif mengidap suatu penyakit kanker dan diprediksi hidupnya tidak akan lama lagi. Lalu pada suatu hari, ia didatangi oleh tim dari Netherland dan ditawari untuk diobatkan tapi harus bersekolah di Amsterdam lalu bekerja untuk pemerintah Netherland. Kak Nayyif pun menolak karena ia ingat bahwa ia bisa pergi dan sekolah di sini karena dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Lalu Kak Nayyif berdo’a bahwa ia ingin sekali melajutkan sekolahnya lalu bisa pulang kembali dan membangun negaranya, Indonesia, maka jika Allah meridhai niatnya itu, ia minta disembuhkan. Kemudian datanglah seorang dokter muslim dari sebuah rumah sakit besar di USA dan menawari Kak Nayyif pengobatan gratis. Kak Nayyif menerima tawaran tersebut. Kak Nayyif pun diobati oleh para ahli kesehatan dari rumah sakit besar tersebut dan pada akhirnya ia berhasil sembuh. Setelah sembuh, Kak Nayyif mulai menempuh sekolah S3-nya. Saat hendak lulus, ia didatangi oleh FBI untuk menjadi salah satu bagian dari mereka, tapi dengan demikian ia harus meninggalkan semua hidupnya dan hidup menjadi orang lain dengan identitas dan alamat lain, ia juga harus meninggalkan keluarganya dan seluruh kehidupannya di Indonesia. Kak Nayyif pun menolak dengan tawaran itu karena ia sangat ingin kembali pulang dan membangun negaranya,” cerita Pak Fauzi panjang lebar. Beliau memandang murid-muridnya sambil tersenyum. “Nah, dari sini banyak pelajaran yang dapat kita ambil,” sambung Pak Fauzi. “Untuk dapat membangun negara, rasa nasionalisme adalah hal yang utama dan hal yang sangat diperlukan oleh seseorang. Tapi nasionalisme tidak dapat berdiri sendiri. Seseorang yang memiliki rasa nasionalisme kuat tapi tidak diimbangi dengan iman yang kuat pula, maka akan memunculkan paham bernama fasisme, yaitu merasa bangsanya yang paling unggul. Saya akui, pelajaran PKn sangatlah membosankan, mengantukkan, dan menyebalkan. Saya tidak menuntut kalian semua untuk cinta pelajaran yang membosankan ini, yang saya inginkan adalah kalian semua cinta terhadap Indonesia.” sumber

Mengembangkanrasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

ilustrasi lomba menulis Indonesia Tetap Tanah AirkuOleh Nabila FahiraAssalamu’alaikum teman-teman perkenalkan namaku Aria. Aku sedang sekolah SD di Jepang. Sahabatku bernama Ayako. Aku dari TK sudah ada di Jepang. Aku asli Indonesia. Ya saat peperangan terjadi antara Indonesia dan Jepang, aku ada di Jepang. Aku tidak diberitahu tentang itu. Ah sedih sekali aku tidak membela Negara sendiri. Padahal Indonesia sudah menjadi kenangan lahir ku. Sementara Ayako berusaha menyembunyikannya.“halo Aria, em… kok masam gitu mukanya?’’ tanya Ayako.“Ayako, em… 17 Agustus tahun ini aku mau rayain di Indonesia bersama keluarga ku’’ ucapnya.“em.... kalau memang mau ke negaramu, ya tidak apa apa’’ jawab Ayako.“huh, udah lama di jepang masih mau ke negaramu’’ ucap Elisha.“jangan di masukkan ke hati ya, dia bukan asli Jepang’’ ucap Ayako.“ya tidak apa-apa’’ ucapku.“kamu udah lama di Jepang ya jangan balik lagi dong, tanah airmu itu Jepang’’ ucap Elisha yang asli di perhatikan, jangan di contoh hanya untuk adegan tertentu.“em… mungkin dia malu karena Negara nya kalah’’ ucap Ayako bercanda.“jangan begitu dong’’ ucapku.“gak ada, kamu harus tetap di Jepang’’ ucap Elisha.“aku enggak mau, tanah airku Indonesia, aku cinta Indonesia’’ ucap segera keluar dari kelas. Aku lebih senang di kampung. Seperti lirik lagu tanah banyak… negri kujalani Yang mansyur…. Permai di kata orang…Tetapi kampung…dan rumahku… Di sanalah ku rasa senang…..Yuk bela NegaraOleh Nabila FahiraAssalamu’alaikum namaku Glasdan. Ingat ya aku perempuan. Kali ini aku ingin bilang cara membela Negara kita dengan Allahuakbar azan subuh berkumandang. Aku segera bangun dari tempat tidurku. Setelah shalat aku memakai baju yang sesuai. Seperti batik. Lalu aku pergi ke sekolah. Tiba tiba ada orang buang sampah. Aku aku melihat orang membakar sampah. Aku langsung menggelengkan kepala. Setelah orang itu pergi aku mengubur sampah itu agar tidak mengganggu perjalanan aku melihat ada orang yang di bully.“jangan membuli orang’’ ucapku yang mem-bully langsung pergi.“terima kasih ya..’’ucap setelah aku pulang aku segera membaca buku, dan belajar. Gitu deh ceritanya. Em… jadi cara cara bela Negara ada di bawah ini ya…1. Disiplin2. Jangan membuang sampah sembarangan3. Jangan membakar sampah4. Selesai membakar sampah sebaiknya di kubur agar tidak mengganggu orang5. Jangan menyakiti orang6. Raihlah dia beberapa tips dariku. Semangat ya membela Negara kita. Terus menghargai keragaman kita. Wassalamu’ 17 AgustusOleh Nabila FahiraAssalamu’alaikum teman teman. Apa kabar. Masih sehat kan. Perkenalkan namaku ….Maisa. “kakak, bentar lagi 17 Agustus loh, kakak enggak buat lomba?’’ tanyaku di kamar kak Ray {kakak laki laki kandungku}.“ada kok, kamu mau daftar?’’ tanya kakak Ray balik. “iya kak Ray’’ jawabku. “mau daftar yang mana?’’ tanya kak Ray. “semuanya’’ jawabku. “oke deh, besok jangan lupa datang ke lapangan ya…’’ pesan kak mengangguk senang. Besoknya aku segera ke lapangan. “okelah anak-anak hari ini kita akan lomba, pecahkan balon, lomba lompat karung. Tarik tambang kelereng dan masih banyak lagi’’ ucap panitia. Aku pun mengerjakan semua lomba. Seru sekali loh. Apalagi saat lompat karung. Aku jatuh hingga 2 kali loh. Aku menang di lomba tarik tambang dan juga pecahkan balon. Tahun ini aku kurang situ aja ceritaku. Assalamu’ ulang tahun Indonesia yang ke Negara melalui Media SosialOleh Aisha Zahida MarthunisSeorang anak perempuan bernama Asiyah sedang duduk termenung di teras sekolah. Khadijah sahabat Asiyah menghampiri Asiyah yang sedang melamun sejak tadi pagi.“Assalamualaikum Asiyah” ucap Khadijah yang membuat Asiyah terkejut mendengar nya. “Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh” jawab Asiyah dengan terkejut. “Apa yang sedang kamu pikirkan? dari tadi aku lihat kamu seperti memikirkan sesuatu deh, hayo lagi mikirin apa?” tanya Khadijah. “Ada sih ,aku sedang memikirkan perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Kan perjuangan menuju kemerdekaan itu gak mudah, tapi banyak yang tidak menghargai jasa mereka” kata Asiyah. “Iya juga sih, bagaimana kalau kita menasehati teman-teman supaya lebih menghormati jasa-jasa pahlawan kita” saran Khadijah.“ Tapi,aku takut mereka tidak mau mendengarkan nasehat kita” kata Asiyah. “Asiyah sahabat ku, kita kan belum tau hasil nya kalau belum mencoba kan?” jawab Khadijah dengan sabar menjelaskan. “Ya udah, kita coba ya Khadijah” kata Asiyah sambil menyetujui saran dari Khadijah. “Nah gitu dong ,itu baru sahabat Khadijah” ucap Khadijah sambil tersenyum pada mereka mencoba menasehati teman teman, tapi teman-teman mereka tidak mendengarkan nasehat mereka. Mereka lebih fokus ke media sosial. Tiba-tiba ide terlintas di kepala Asiyah. Asiyah mengutarakan idenya kepada Khadijah. “Khadijah ,bagaimana kalau kita buat media sosial juga” kata Asiyah. “Yah..semangat Asiyah kurang deh untuk nasehatin teman-teman” ucap Khadijah dengan sedih. “Jangan su’udhon deh! kan aku baru mau kasih saran, Khadijah sahabat ku” kata Asiyah sambil yang baru berprasangka buruk kepada Asiyah pun mulai beristighfar dan mulai melemparkan senyum kepada Asiyah. Khadijah sangat yakin kepada Asiyah bahwa dia bisa menemukan solusi yang lebih cemerlang. Walaupun Khadijah sempat suudhon kepada Asiyah.“Jadi apa rencana mu wahai Asiyah?” tanya Khadijah. “Begini kita buat akun instagram untuk kita berdua, kan teman teman pada liat instagram semua kan? terus caption-nya itu tentang perjuangan pahlawan, gimana Khadijah?” saran Asiyah mengutarakan idenya. “Ok, tapi nanti kalau gak berhasil gimana?” tanya Khadijah lagi. “Sesuai dengan yang kamu bilang tadi sama aku. kan kita gak tau hasil nya jika belum mencoba iya gak?” jawab Asiyah. “Oiya aku lupa, hehehe” kata Khadijah sambil ketawa sama jam masuk pelajaran pun tiba dan mereka belajar dengan perasaan yang gembira karena mereka telah menemukan solusinya hingga jam setengah dua belas siang. Karena hari ini hari Jumat sekolah Asiyah dan Khadijah hanya belajar sampai setengah dua belas siang saja. “Khadijah,mampir ke rumah ku yuk!”ajak Asiyah. “Yuk!” jawab Khadijah “Nanti dirumah ku kita buat deh akun instagram nya ,gimana?”usul Asiyah. “Setuju!” jawab Khadijah menyetujui usul di rumah Asiyah. Asiyah mengucapkan salam dan menyalami uminya. Khadijah pun melakukan hal yang sama. Kemudian Asiyah mengajak Khadijah ke kamarnya untuk merencanakan apa yang akan mereka buat di instagram. Umi Asiyah mengintip dari jendela dan melihat mereka sedang asyik sekali mengobrol. Umi pun menghampiri mereka yang sedang mengobrol. “Wah kalian ngobrol apa sih? kok dari tadi umi lihat asyik sekali ngobrol nya” Tanya umi “Gini umi, Asiyah dan Khadijah itu mau membela negara lewat media sosial “ jawab Asiyah“ Maksudnya?” tanya umi lagi “Sekarang banyak yang tidak menghargai jasa pahlawan kita. Jadi kami berniat menasehati mereka lewat instagram. Soalnya tadi kami menasehati mereka langsung tapi mereka tidak mendengarkan ,malah mereka lebih fokus ke media sosial seperti instagram . Gitu deh umi cerita nya” kata Asiyah sambil menjelaskan kepada umi. “Oh begitu…bagaimana kalau kalian buat instagram lewat akun instagram umi aja. Kan umi tidak perlu instagram lagi, jadi bisa kalian gunakan deh “ kata umi “Oiya …kawan kawan Asiyah juga pada follow umi kan?” sahut AsiyahAkhirnya Asiyah dan Khadijah pun mengganti nama akun umi Asiyah menjadi nama singkatan dari nama mereka berdua. tapi itu gak beneran ya teman teman.Setelah selesai mereka mulai mengupload video tentang perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia dan caption-nya membuat teman-teman mereka tersentuh dan tersadar bahwa mereka tidak pernah menghargai jasa-jasa pahlawan. Pada hari Senin, saat upacara tidak ada lagi yang berbicara saat berlangsungnya upacara. Asiyah melihat perubahan teman-teman nya itu dan segera mengucapkan rasa syukur kepada Allah yang telah membuka hati teman-teman mereka. Setelah itu Asiyah mengancungkan jempol kepada Khadijah sebagai tanda bahwa rencana mereka telah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah 1. Selalu menghargai jasa pahlawan kemerdekaan Indonesia2. Jangan mudah berputus asa terhadap masalah sampai kalian menemukan jalan telah membaca cerita ini, semoga Si Anak MiskinOleh Nabiel Javier RahmanNamaku Zaki. Aku kelas lima SD, nama sekolahku Nurul Mudayah. Aku tinggal di daerah Peuniti, Banda Aceh. Sejak kecil aku kesusahan dan menderita karena ibuku tidak memiliki uang dan kami adalah orang yang sangat miskin. Aku bersekolah di tempat yang sangat jauh. Setiap hari aku naik sepeda ke Sekolah. Pagi buta sekali, sekitar jam lima pagi aku harus berangkat agar tidak seorang penjual bakso dan ayahku sudah lama meninggal, saat aku kelas dua SD. Sejak saat itu, ibuku selalu bekerja setiap harinya tanpa mengeluh. Ia bahkan mengeluarkan uangnya demi aku agar mendapatkan pendidikan dan berharap menjadi orang yang sukses dikemudian hari sekolah aku sering diejek sebagian teman karena aku miskin. Mereka melihat penampilanku yang tidak memiliki peci, kaos kaki yang sobek dan sepatu kotor karena telah terlalu lama dipakai terus. Saat pergi ke kantin seperti biasa teman-temanku itu terus menjauhiku, padahal aku termasuk anak yang rajin dan cerdas di sekolah. Setiap ada pekerjaan rumah PR, biasanya mereka mengambil paksa bukuku ketika guru tidak ada. Aku ingin sekali membalasnya, tapi ibuku pernah berkata bahwa orang yang paling kuat itu adalah orang yang dapat menahan amarahnya. Aku sebenarnya ingin memberi tahu persoalanku kepada guru, tapi aku tidak berani karena khawatir teman-teman akan di sekolah ada informasi tentang lomba puisi dan cerpen oleh penerbit buku di Jakarta. Aku ingin mengikuti dua-duanya lomba itu sebab pemenang puisi akan mendapatkan uang sebesar lima juta rupiah dan cerpen sebesar tujuh juta rupiah. Keinginanku tiba-tiba menguap, saat teringat bahwa aku tidak mempunyai laptop. Aku sedih dan menceritakan pada ibu. “Ibu akan membeli laptop untuk Zaki karena ibu percaya padamu,” kata ibuku yang begitu semangat melihat aku giat belajar. Aku tak tahu dari mana ibu akan mendapatkan harinya sebuah laptop yang terlihat tidak baru sudah berada di kamarku. Aku terkejut sekaligus sangat bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada ibu dan langsung memeluknya. Kami berdua saling berangkulan dan menangis bersama. Aku melihat jari yang di sana biasanya ada cincin emas yang diberikan oleh almarhum Ayah. Rupanya ibu menjual cincin emas tersebut. Perasaanku bercampur aduk antara senang dan saat itu aku bertekad untuk mendaftar dan memenangkan perlombaan puisi dan cerpen itu. Aku semakin bersemangat belajar. Semangat dan tekadku tidak selalu berjalan mulus. Ada saja kesedihan yang muncul. Pernah saat aku pulang dari sekolah, kutemukan sepedaku kempis. Ini bukan untuk pertama kalinya terjadi. Pasti ulah dari. Terpaksa aku pulang jalan kaki sambil menggiring sepeda dan tentu saja menjadi terlambat tiba di rumah.“Mengapa pulangnya terlambat sayang?” Ibu yang berada depan pintu rumah bertanya padaku. Aku menceritakan semua kejadian di sekolah. Ibu terlihat kesal dan marah. “Ibu akan menelepon orang tua mereka, sikap teman-teman Zaki sudah tidak dapat dibiarkan. Ibu akan menelepon ayah dan ibu mereka agar mereka bisa lebih baik.” “Jangan Bu! Aku tidak apa-apa, mereka hanya anak-anak yang belum mendapatkan hidayah,” ujarku “Tapi…, mereka selalu bersikap tidak baik kepada Zaki!” Tegas ibu dengan geramnya. “Ibu pernah berkata padaku kalau orang yang kuat itu orang yang dapat menahan amarahnya.” Ibuku sangat terharu mendengar jawabanku dan menangis. Ibu berterima kasih kepadaku karena telah hari minggu yang merupakan hari libur sekolah, menjadi kesempatan bagiku untuk membuat dan mengembangkan ide cerpen dan puisi karena deadline-nya tinggal beberapa hari lagi. Aku membuat puisi berjudul Arti Hari Kemerdekaan bagi Seorang Pahlawan. Sementara cerpen yang kubuat berjudul Hari Kemerdekaan bagi Anak berdegup sangat kencang saat mengirimkan naskah puisi dan cerpen tersebut. Dengan membaca basmalah dan berdoa aku berhasil mengirimkan naskah hari kemudian, melalui salah seorang guru di sekolahku memberitahu jika puisi dan cerpenku masuk tahapan final. Aku sangat senang dan semakin dekat menuju impianku. Namun aku menyadari jika perjuanganku belum selesai. Ada banyak kemungkinan yang dapat terjadi termasuk jika aku tidak menang sama puncak acara 17 Agustus, siswa-siswi yang berhasil masuk ke tahapan final diundang datang ke kantor gubernur. Saat pengumuman dari panitia acara adalah saat yang mendebarkan hati. Aku tidak menyangka namanya dipanggil dan harus naik ke atas panggung. Semua orang terlihat bertepuk tangan setelah diketahui aku mendapatkan dua penghargaan yaitu juara satu puisi dan juara satu cerpen. Aku berhak mendapatkan uang tunai 12 juta dari kedua lomba tersebut. Guru-guruku pun bahagia karena aku mengharumkan nama terlihat berkaca-kaca, seakan senyum ibu hadir di hadapanku. Aku berjanji dalam hati akan membelikan cincin emas buat ibu. Sisi hatiku yang lain tiba-tiba berbisik Seandainya ayahku bisa melihat semua ini.’Tetap Indonesia Walau Jauh dari Tanah AirOleh M. Rafi RahmanRiko adalah anak Indonesia yang sedang tinggal dan bersekolah di Jepang. Dia memiliki dua orang teman dekat yang bernama Hideyoshi dan Daici, mereka tetap berteman walau berbeda agama yang dianut. Riko beragama Islam sedangkan Hideyoshi dan Daici beragama Buddha. Riko harus bersekolah di Jepang karena kedua orang tuanya bekerja di sana, Riko duduk di kelas Achi-nensei atau kelas delapan SMP. Riko sudah bersekolah di Jepang sejak masih SD. Riko hanya bisa pulang sekali atau dua kali dalam setahun jika orang tuanya tidak sibuk. Pada tahun ini, orang tua Riko sangat sibuk, sehingga tahun ini mereka tidak pulang ke tanah air. Riko merasa sedih, sebentar lagi akan diperingati hari kemerdekaan Indonesia, biasanya setiap tahun ia sudah kembali ke Indonesia dan membuat perlombaan untuk merayakan hari kemerdekaan di kampung halamannya bersama nenek, kakek dan suatu hari di sekolah, Riko terlihat tidak semangat, dia duduk di atas kursi dan badannya bersender ke arah depan meja, kedua teman dekatnya melihatnya, mereka datang menghampiri Riko. “Kamu kenapa Riko, apa kamu sakit?” Tanya Daici “Aku tidak sakit,” kata Riko “Jadi, mengapa kamu terlihat begitu lemas?” Tanya Hideyoshi “Tahun ini, aku tidak bisa pulang ke Indonesia, orang tuaku sedang sibuk, biasa bulan ini aku sudah di sana, sebentar lagi adalah hari kemerdekaan Indonesia, biasanya aku ikut upacara di lapangan dekat rumahku di sana. Setelah upacara aku ikut lomba, karena tahun ini aku tidak jadi pulang, aku tidak semangat hari ini,” kata Riko dengan nada lemas. “Oh begitu,” jawab Hideyoshi dan Daici serentak, tiba-tiba bel masuk kelas sudah berbunyi semua anak-anak yang sedang bermain di luar langsung bergegas masuk. “Kita sambung lagi di waktu istirahat ya,” kata Hideyoshi. “Baik,” kata saat kemudian, guru mereka masuk ke dalam kelas, semua siswa langsung berdiri dan memberi hormat kepada guru, setelah itu mereka duduk kembali, pelajaran pertama dimulai, suasana kelas menjadi tenang dan hanya terdengar suara guru yang menjelaskan materi pembelajaran. Saat istirahat pun tiba, seluruh siswa langsung menuju kantin, Riko berjalan lambat, teman akrabnya sudah menunggu di kantin. Setibanya di kantin, Riko hanya duduk di meja kantin dengan lemas, dia tidak membeli satu pun makanan, teman akrabnya juga sudah menawari makanan kepadanya, tapi dia menolaknya. “Kamu masih belum semangat ya?” Kata Daici. Riko hanya diam “Tadi kalau tidak salah, ketika di Indonesia, saat peringatan hari kemerdekaan, biasanya kamu mengadakan berbagai perlombaan, bagaimana kalau kita buat perlombaannya di sini?” Usul Hideyoshi memancing Riko. “Boleh,” kata Riko yang tiba-tiba menjadi semangat. “Kamu langsung semangat ya, ayo kita buat perlombaan, kita ajak teman-teman sekelas,” kata Daici. “Ayo!” Jawab Riko dan Hideyoshi. Bel masuk kelas pun tiba-tiba berbunyi, seluruh siswa kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya. Ketika sore, sudah saatnya untuk pulang, Riko, Hideyoshi dan Daici berjalan kaki untuk pulang ke rumah, rumah mereka tidak begitu jauh dari sekolah. Di perjalanan pulang, mereka berbicara agar suasana menjadi seru. “Kita jadikan buat lomba?” Tanya Daici “Jadi,” kata Riko. “Lombanya nanti siapa yang buat?” Tanya Daici lagi “Tenang saja, semua itu urusanku, kalian hanya undang teman sekelas ke rumahku,” kata Riko “Baik akan kami undang, tanggal berapa acaranya?” Tanya Hideyoshi “17 Agustus,” jawab Riko “Dua hari lagi, ya…,” kata Daici. “Iya benar,” kata Riko. Ternyata mereka sudah sampai di rumah Riko, mereka pun berpamitanKeesokan harinya Riko sangat bersemangat ke sekolah, dia langsung membawa kertas berisi formulir pendaftaran untuk lomba yang telah dia buat, sesampainya di sekolah, Riko langsung membagikan kertas tersebut kepada teman-temannya. Di hari itu Riko sangat bersemangat untuk belajar. Sepulangnya dari sekolah, Hideyoshi dan Daici datang ke rumah Riko untuk membantu membuat perlombaan. Mereka akan menjadi panitia di lomba tersebut. Hingga hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, satu persatu teman-teman sekelasnya datang. Setelah semuanya berkumpul, mereka menonton siaran langsung upacara bendera yang ada di Indonesia melalui TV, lalu mereka berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama sama walau teman-teman Riko tidak mengerti artinya, setelah menonton upacara bendera, mereka langsung memulai perlombaan, mereka semua mengikuti perlombaan dengan ceria, banyak perlombaan yang baru diketahui oleh teman-teman Riko, di akhir perlombaan, Riko, Hideyoshi dan Daici, membaca hasil perlombaan, mereka membagi berbagai macam hadiah kepada teman-temannya, lalu mereka langsung membantu membersihkan area perlombaan bersama-sama. “Wah, ternyata seru juga ya perlombaannya,” kata Daici “Tahun depan, kita buat lagi, tapi di sekolah, undang seluruh kelas di sekolah,” kata Hideyoshi, mereka pun tertawa bersama-sama dengan gembira. Setelah selesai membersihkan area perlombaan, tidak terasa sudah waktunya teman-temannya berpamitan untuk pulang hari tersebut merupakan hari yang menyenangkan bagi Riko. Walau berada Jauh dari Indonesia, Riko masih bisa merasakan hari kemerdekaan di negara lain. Sungguh menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi Perayaan HUT NKRI Ke 75 Dalam Masa Pandemi COVID-19Oleh Anna AlfatunnisaPerayaan ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia hampir tiba, setiap tahunnya akan diadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia, tepatnya tanggal 17 Agustus. Setiap tempat di Indonesia pasti mengadakan upacara bendera dan kegiatan perlombaan 17 Agustus yang meriah. Berbagai macam perlombaan yang diadakan pada hari tersebut, contohnya panjat pinang, balap karung, tarik tambang, dan lainnya. Seluruh masyarakat Indonesia bergotong royong untuk menyiapkan perlombaan dengan sangat meriah. Aku pasti akan mengikuti perlombaan tersebut di sekolah ataupun di desa tempat saat perlombaan itu sangatlah meriah, ramai sekali warga yang mengikuti lomba, jika ramai warga yang ikut maka akan semakin seru. Tidak hanya anak- anak yang mengikuti perlombaan bahkan seluruh anggota keluarga kita juga bisa mengikutinya. Perlombaan yang paling terkenal adalah panjat pinang, karena di pohon pinang tersebut dilumuri banyak oli. Itulah sebabnya ramai sekali yang ikut melihat lomba panjat pinang yang sangat sulit ini. Dari perlombaan panjat pinang ini aku melihat bahwa jika kita berkerja sama sebagai tim maka pekerjaan itu terasa lebih perayaan kemerdekaan negara kita di tahun 2020 ini menjadi sangat berbeda, karena adanya wabah COVID-19. Wabah COVID-19 ini sangatlah berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian. Penyebaran COVID-19 terjadi melalui percikan cairan bersin, batuk, dan kontak tangan. Karena itu aku harus menghindari tempat ramai seperti mall, pasar, sekolah dan tempat-tempat wisata lainnya. Pemerintah menyarankan agar kita tetap di rumah saja, tidah boleh keluar rumah jika tidak berkepentingan. Saat keluar aku rumah harus menggunakan masker, dan selalu membawa hand sanitizer. Itulah sebabnya perlombaan 17 Agustus ditiadakan, karena dapat memicu keramaian dan menyebabkan penyebaran COVID-19 semakin meluas. Alhamdulillah teknologi sekarang sudah sangat maju sehingga aku tak harus ketinggalan pembelajaran, karena aku dapat belajar secara online. Saat aku keluar rumah aku harus menggunakan masker, dan aku juga harus mengingatkan ke teman-temanku bahwa menggunakan masker itu sangat penting di masa pandemi berharap kepada seluruh masyarakat Indonesia sadar akan protokol Kesehatan, untuk melindungi diri sendiri dan orang terdekat kita. Aku telah melihat berita bahwa banyak sekali dokter dan perawat yang telah terjangkit virus COVID-19 ini, disebabkan makin minimnya Alat Pelindung Diri APD dalam merawat pasien serta karena kelelahan dalam merawat pasien yang terjangkit virus semakin banyak dari hari ke hari. Aku masih melihat banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker, tidak menjaga jarak , dan tidak mencuci tangan dengan sabun.

Puisipuisi indah dapat tercipta dari tangan mereka. Romantis lagi maknawi. Meskipun tak tahu arti sebenarnya sesuai maksud pengarang, namun kata-kata puitis itu mampu dinikmati karena begitu indah. Berikut beberapa puisi dari sastrawan ternama Tanah Air yang bakal membuatmu klepek-klepek, dirilis berbagai sumber, Senin (19/12). 1.
Contoh cerita pendek di bawah ini bertema tentang Cinta Tanah Air Indonesia. Silakan disimak. Ingin Menjadi Petugas Upacara Hari Senin telah tiba. Seperti biasa, murid-murid SD Negeri 4 Sukamaju wajib mengikuti Upacara Bendera. Akan tetapi, Bayu selalu merasa malas mengikuti kegiatan upacara bendera. Murid kelas lima tersebut menganggap upacara bendera itu hanya membuat capek dan lelah. Kemudian bel tanda upacara bendera pun berbunyi. Semua anak berjalan menuju ke lapangan sekolah. Bayu berjalan dengan sangat pelan. “Ah, upacara lagi, upacara lagi,” bisik Bayu sambil berjalan menuju lapangan. Semua murid berbaris rapi sesuai dengan kelasnya masing-masing. “Siaaapp Gerak!” teriak Rian, sang pemimpin upacara dengan lantang. Bayu mengikuti perintah sang pemimpin upacara dengan sangat malas. Selama upacara berlangsung, Bayu hampir selalu menggerutu dalam hati. Baginya, upacara terasa sangat lama. Setelah menahan lelah, akhirnya upacarapun selesai, Bayu segera berlari menuju kelas dengan gembira. Sejenak ia duduk di kursi lalu meluruskan kakinya. Tak berapa lama, Ibu Guru kelas 5 masuk ke ruang kelas. Sesuai jadwal, pelajaran hari ini adalah IPS yang kebetulan membahas tema tentang perjuangan para pahlawan bangsa dalam merebut kemerdekaan. “Selamat pagi, anak-anak,” kata Ibu Guru memulai pelajaran. “Selamat Pagi, Ibu Guru,” Anak-anak menjawab serempak. “Anak-anak, pagi ini kita akan belajar tentang sejarah,”kata Ibu Guru. “Sejarah sangat penting untuk kita ketahui, agar kita memiliki rasa cinta tanah Air Indonesia,” Tambah Ibu Guru. Ibu Guru sangat pintar bercerita. Beliau bercerita tentang kisah perjuangan Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Beliau bercerita dengan penuh ekspresi sehingga murid-murid terdiam dan menyimak dengan seksama setiap ucapan Ibu Guru. Diceritakan oleh Ibu Guru, bahwa pada saat bangsa Indonesia belum merdeka, sangat susah untuk menunjukkan identitas sebagai bangsa Indonesia. Bahkan untuk mengibarkan bendera merah putih sangat dilarang oleh penjajah baik Belanda maupun Jepang. Bung Karno bersama dengan para pejuang lainnya akhirnya berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bendera Merah putih dikibarkan saat itu sebagai simbol Indonesia memiliki kedaulatan sendiri tanpa campur tangan penjajah. “Anak-anak, bangsa Indonesia memprokamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, namun sebelum itu, pada saat Jepang berkuasa, rakyat Indonesia tidak diperbolehkan untuk mengibarkan bendera merah putih,” Kata Ibu Guru. “Bendera yang boleh dikibarkan adalah bendera Jepang,” Ibu Guru menambahkan. “Mengapa rakyat Indonesia tidak boleh mengibarkan bendera merah putih, Ibu Guru?” Zahra bertanya. “Karena, Jepang menganggap Indonesia merupakan bagian dari Jepang yang tidak boleh memiliki bendera sendiri,” Jawab Ibu Guru. “Siapa yang berani mengibarkan bendera merah putih akan ditembak oleh tentara Jepang,” Sambung Ibu Guru. “Kalau begitu, zaman dahulu tidak ada orang yang upacara bendera, bu?” Bayu bertanya. “Ada, namun bendera yang dihormati adalah bendera Jepang, Bayu,” Jawab ibu Guru. “Jadi anak-anak, alasan utama mengapa kalian tiap hari Senin mengikuti upacara bendera adalah agar kalian memiliki rasa cinta tanah air, memiliki disiplin dan juga untuk menghargai jasa para pahlawan,” Ibu Guru menambahkan. “Coba kalian bayangkan seandainya kalian hidup di zaman penjajahan Jepang, pasti sangat susah bukan?” Tanya Ibu Guru. “Iya bu”, Jawab anak-anak serempak. Untuk sejenak Bayu terdiam. Ia sangat menyesal telah bersikap malas-malasan saat mengikuti Upacara bendera. Ia bertekad dalam hati, pada hari Senin berikutnya akan mengikuti Upacara Bendera dengan disiplin dan tertib. Bayu ingin menghargai jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Bahkan Bayu ingin menjadi petugas Upacara seperti Rian yang berteriak lantang. “Siaaaappp Gerak!”
DPCPDI Perjuangan Pati Semarakkan Lomba Senam Cinta Tanah Air (Sicita) May 6, 2022. 0. Foto: Srikandi DPC PDI Perjuangan Kab. Pati. Kabupaten Pati - Dalam rangka menjalankan instruksi DPP PDI Perjuangan untuk membumikan Senam Cinta Tanah Air (Sicita) yang terus digalakkan di tingkat DPD, DPC, hingga PAC. Jajaran struktural DPC PDI Perjuangan Cerpen Karangan Tita Larasati TjoaKategori Cerpen Anak, Cerpen Nasionalisme Lolos moderasi pada 16 January 2016 17 Agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita. Sayup-sayup terdengar lagu “Hari Merdeka” dari mulut Karin. Ia mencintai Indonesia. Hari ini adalah ulang tahun RI yang ke-70. Karin membuat banyak bendera untuk hari ini. Ada juga spanduk yang terdapat di rumahnya. Ia meminta bantu kakaknya karena ia adalah anak yatim piatu. Karin dan kakaknya juga membuat berbagai lomba yang diikuti anak dari umur 3 tahun sampai 20 tahun kategorinya berbeda. Dan masing masing pemenang akan mendapatkan hadiah. Kategorinya adalah Kategori Balita Umur 3 sampai 5 tahun, Kategori Anak Anak 6 Tahun sampai 12 tahun, Kategori Remaja 13 Tahun sampai 20 Tahun. Lomba-lombanya adalah Balap karung, Makan kerupuk, Panjat Pinang, Gigit Sendok Dikasih Kelereng, Masukkan paku ke dalam botol, Tarik Tambang, Masak, Sepak Bola Pakai karung. Setiap lomba ada masing-masing kategori loh. Kakak Karin dan Karin juga sudah menyiapkan hadiahnya. Mau tahu hadiahnya? Juara 1 Uang bingkisan, bendera merah putih, buku, dan pensil. Juara 2 Uang bingkisan, bendera merah putih, buku, dan pensil. Juara 3 Uang bingkisan, bendera merah putih, buku, dan pensil. Yang lainnya juga dapat loh. Yang tidak menang mendapatkan bingkisan, bendera merah putih, dan ucapan terima kasih karena sudah mengikuti lomba. “Hari ini sangat menyenangkan ya Kak.” ucap Karin setelah lomba. “Iya.. tahun depan kamu mau buat lomba gini lagi?” Tanya kakaknya yang sedang melepas spanduk. “Mau banget Kak seru… biar semua orang lebih mencintai negara kita yang sudah merdeka 70 tahun.” Jawab Karin senang. Cerpen Karangan Tita Larasati Tjoa Facebook Tita Larasati Cerpen Lomba Kemerdekaan RI merupakan cerita pendek karangan Tita Larasati Tjoa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Akibat Tidak Disiplin Oleh Zulfa Aqilah Washfaa Nur Hafiza Akhsanul atau biasa disapa dengan sebutan “Aak” adalah seorang siswa SMPN 03 Balungan, Jember. Ia merupakan siswa yang pendiam, jarang tersenyum, jarang mengerjakan tugas sekolah, kurang disiplin dan menyepelekan Mystery of a Game Oleh Quintania HB “Main apaan ya?” tanya salah satu dari mereka. “Aku juga tak tahu,” jawab satunya lagi. Ya. Mereka adalah sekelompok sahabat yang sedang terdiam di bawah pohong yang rindang. Kicauan Low Batt Oleh Adila Megasih Hai, namaku Bella, umurku 11 tahun. Sekarang aku duduk di bangku kelas 5 SD Harapan Bangsa. Siang itu, pelajaran IPS. Cukup membuat pusing, karena kunci menjadi pintar pelajaran IPS Antara Aku dan 2 Dimensi Oleh Safira Indi Kalista Angin berhembus sembari berjalan melalui celah-celah gedung perkantoran di kotaku. Sejuknya angin dan cerahnya mentari membangunkanku dengan lembutnya. Suara kendaraan yang mulai berlalu lalang di depan rumahku seakan-akan memaksaku Cintamu Lebih Besar Untuk Bangsamu Oleh Bunga Fata Suara ledakan yang amat kencang itu membuat semua orang yang mendengarnya bergidik ngeri. Banyak anak menangis mencari orangtuanya, seorang ibu berlari sambil menggendong anaknya, dan ada banyak penduduk lain “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" PDI Perjuangan menggelorakan semangat cinta tanah air melalui senam Indonesia cinta tanah air," katanya. 20/05/2022, 09:23 WIB. Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Hak dan kewajiban tersebut tidak hanya tertuang dalam pasal-pasal UUD 1945, melainkan harus tercermin disetiap perilaku warganya. PuisiCinta Tanah Air Ku / 38 Puisi Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Terbaik Kozio Com - Kalau macam tu saya keluar dulu.. Burung terbang diatas perigi sampan kolek penuh kelapa mencari ilmu di tempat tinggi namun asal ku tidak ku lupa. 02.05.2021 · kadang air mata kerinduan pada orangtua tak mampu dia bendung.
Merdeka Pasca Itu Apa? Oleh: Madchan Jazuli. Jumat, 20 Ags 2021, 23:24 WIB. Upacara Kemerdekaan ke-76 PP. Miftahul Huda Gading Malang (Dok.PPMH) Pada bulan Agustus ini Bangsa Indonesia dihadapkan pada peringatan hari kemerdekaan yang ke-76. Semangat kemerdekaan hendaknya terus kita gelorakan dengan menanamkan nilai-nilai cinta tanah air.
Cerpen'Tanah Air' Karya Martin Aleida Meraih Cerpen Terbaik Pilihan Kompas 2016. 11.10 Kliping, News No comments. Senin, 19 Juni 2017 - 11:04 WIB Martin Aleida. JAKARTA, 15 Juni lalu, Harian Kompas mengadakan Malam Jamuan Cerpen Kompas 2017, yakni memberikan penghargaan bagi cerpen terbaik pilihan Kompas, yang pada 2016
pembebasantanah air kediaman * Syair ini diucapkan oleh tokoh Sulaiman dalam drama Audatul Firdaus karya penyair Ali Ahmad Bakatsir, yang mengisahkan perjalanan kemerdekaan Indonesia. Ali Ahmad Bakatsir, seorang penyair dan sastrawan Arab prolifik berketurunan Hadrami yang lahir di Surabaya, Indonesia (1910-1969).
Santridan Cinta Tanah Air. Faruk Hidayatullah Fachrudin, UIN Syahid Jakarta 16 Des 2020 cinta tanah air duniasantri kh hasyim asyari opini santri Pondok Tebuireng Resolusi Jihad. 689 kali dibaca. Sejarah mencatat, kemerdekaan Negara Indonesia diperoleh di antaranya karena peran kalangan pesantren, santri dan para kiai, dalam berjuang melawan
Sajakini tidak mempunyai semangat menyala seperti misalnya sajak-sajak cinta tanah air Muhammad Yamin. Rustam memang lebih realistis daripada Yamin yang tenggelam dalam pemujaan keluhuran serta keagungan bangsanya di masa silam: Rustam melihat betapa keadaan bangsanya yang "Setiap saat disimbur sukar bermandi darah, dicucurkan dendam." vg7W.
  • hynl1972f4.pages.dev/103
  • hynl1972f4.pages.dev/343
  • hynl1972f4.pages.dev/270
  • hynl1972f4.pages.dev/231
  • hynl1972f4.pages.dev/36
  • hynl1972f4.pages.dev/319
  • hynl1972f4.pages.dev/268
  • hynl1972f4.pages.dev/268
  • cerpen kemerdekaan cinta tanah air